BAUBAU, (30/06/2025) – Kepala Bandara Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Anas La Bakara menyebutkan bahwa kehadiran pesawat berbadan besar Airbus milik Super Air Jet di Bandara Baubau merupakan langkah konkrit kepala daerah dalam menjawab tantangan masyarakat yang selama ini merasakan relatif cukup tingginya harga tiket pesawat dari bandara daerah itu.
“Ini langkah konkrit, langkah nyata yang dilaksanakan oleh beliau di hari ke 17 semenjak dilantik. Artinya Pak Walikota ini sudah merubah, menjawab tantangan masyarakat dengan menghadirkan airbus di Bandara Betoambari. Bisa dihitung kalau harga tiket tadinya Rp1,7 juta dikali 10 ribu orang itu berapa. Sekarang harganya ini sekitar Rp700 ribu, kalau dikali 10 ribu orang berapa penghematannya,” katanya Anas, usai menghadiri sarasehan ekspose 100 hari kerja Walikota Baubau, Yusran Fahim bersama Wakil Walikota, Wa Ode Hamsinah Bolu, di Baubau, Selasa (24/6/2025).
Ia juga mengapresiasi program 100 hari kerja kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Baubau dengan melaksanakan berbagai program, khususnya peningkatan pada moda transportasi udara.
“Memang yang beginian ini butuh leadership. Tidak terlalu banyak teori, rapat, tapi langsung eksen. Masyarakat butuh tiket murah, walikota jawab dengan hadirkan super air jet. Kedepannya, apakah akan dikembangkan?, tentu kita ini ingin berkembang. Targetnya kita kecil-kecil saja dulu. Kita contoh saja bandara terdekat dengan kita Kendari, pasti kita akan ke arah sana, berkembang,” katanya.
Optimistis pihaknya mengenai hal itu dengan memberikan gambaran, yang mana bandara yang awalnya hanya didarati pesawat jenis baling-baling kemudian hadir pesawat jet. Pun juga yang hanya sekali penerbangan ditingkatkan menjadi tiga kali.
Kedepan, pihaknya bersama Pemkot Baubau punya tekad menambah perluasan rute, bukan hanya Baubau-Makassar tapi Baubau ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta.
“Ini juga sejalan dengan harapan masyarakat dan mengingat pola pelayanan Bandara Betoambari yang dapat dijangkau oleh delapan daerah administratif terdekat, dengan jarak tempuh paling lama tiga jam,” ujarnya.
Anas menjelaskan bahwa kemudahan layanan, kemudahan investasi, dan kemudahan transportasi baik orang maupun logistik adalah kunci, yang outputnya untuk pengembangan ekonomi.
“Untuk logistik, pelabuhan kita sudah luar biasa, ada pelabuhan kontainer. Barang lewat kontainer, pengusahanya lewat pesawat, kalau hari ini datang besok bisa balik lagi,” jelasnya.
Anas menyatakan bahwa pihaknya tentu akan mendukung penuh langkah-langkah pemerintah kota Baubau dalam mengembangkan perekonomian didaerah itu. Salah satu yang menjadi perhatian pihaknya juga adalah orientasi layanan. Karena peran pemerintah adalah berupaya menyahuti apa yang dibutuhkan masyarakat, bukan apa yang diinginkan pemerintah.
Dia juga menegaskan bahwa tantangan yang ada dalam proses pengembangan Bandara Betoambari bukanlah masalah, melainkan bagian dari perubahan yang harus diselesaikan.
Dikatakan, Baubau sebagai kota kebudayaan berusia lebih dari 400 tahun dan pusat kegiatan masyarakat, sudah selayaknya memiliki layanan transportasi yang representatif. Karena itu, kolaborasi bandara dengan Pemkot Baubau adalah kunci transformasi ini. Pihaknya dari sisi memberi pelayanan prima pada sektor transportasi dan Pemkot Baubau sebagai penggerak utamanya.(Adm)
#AyoKeBaubau