
Baubau(01/07/2025), Salah satu gebrakan nyata 100 hari kerja Wali Kota Baubau, Yusran Fahim bersama Wakil Wali Kota, Wa Ode Hamsinah Bolu, adalah menghadirkan pesawat Airbus milik maskapai Super Air Jet di Bandara Betoambari. Langkah ini menjadi solusi konkret menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara yang lebih murah dan terjangkau.
Bahkan, langkah ini mampu menghemat pengeluaran masyarakat hingga Rp10 miliar per bulan. Hitungannya bisa diketahui dari jumlah penumpang dan perbandingan harga tiket sebelum dan setelah mengalami penurunan.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Betoambari Baubau, Anas La Bakara menyebut, jumlah penumpang melalui Bandara Betoambari mencapai 10 ribu orang per bulan. Dengan demikian, jika sebelumnya harga tiket mencapai Rp1.700.000 dikali 10 ribu penumpang mencapai Rp17 miliar, tapi kini dengan Super Air Jet, harganya turun drastis menjadi Rp700.000, dikali 10 ribu orang, hanya Rp7 miliar.
Dari data tersebut, Anas tak bisa menyembunyikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Wali Kota-Wakil Wali Kota Baubau. “Ini betul, memang yang beginian ini butuh leadership. Dan ini sudah dilakukan Wali Kota menjawab kebutuhan masyarakat,”kata Anas, Selasa (24/5/2025).

Menurutnya, kepemimpinan Yusran Fahim sebagai Wali Kota Baubau menghadirkan pesawat Airbus merupakan langkah nyata. Bahkan terobosan ini katanya, telah direalisasikan Yusran Fahim hanya dalam 17 hari kerja sejak dilantik sebagai Wali Kota Baubau. “Jadi tidak banyak teori dan rapat, lansung eksen,”tegas Anas.
Anas memaparkan, kebutuhan masyarakat akan tiket murah telah dijawab oleh Wali Kota dengan menghadirkan Super Air Jet. Ke depan, pengembangan bandara akan dilakukan meniru kemajuan bandara terdekat seperti Kendari, namun secara bertahap. “Kita ini bukan pelari jarak panjang, pelari jarak pendek. Targetnya kecil-kecil saja dulu,”ujarnya.
Namun Ia menegaskan, beberapa target kecil sudah direalisasikan diantaranya dari sebelumnya pesawat ATR menjadi pesawat Airbus. Dari sebelumnya penerbangan Airbus 3 kali seminggu menjadi tiap hari. Kedepan, pihaknya bersama Pemkot Baubau punya tekad menambah perluasan rute, bukan hanya Baubau-Makassar tapi Baubau ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia.
“Ini juga sejalan dengan harapan masyarakat dan mengingat pola pelayanan Bandara Betoambari yang dapat dijangkau oleh delapan daerah administratif terdekat dalam waktu maksimal tiga jam,”tuturnya.
Sehingga kata Anas, kehadiran layanan transportasi udara yang prima dan terjangkau di Baubau diharapkan akan menjadi daya ungkit bagi pengembangan ekonomi daerah. Anas menjelaskan bahwa kemudahan layanan, kemudahan investasi, dan kemudahan transportasi baik orang maupun logistik adalah kunci. “Outputnya untuk pengembangan ekonomi,”katanya.
Karena itu, dirinya juga mendukung langkah Pemkot Baubau agar para pengusaha bisa bersama-sama membuka investasi dengan titik awalnya di Baubau, karena transportasi orang dan logistik kini semakin mudah.
“Untuk logistik, pelabuhan kita sudah luar biasa, ada pelabuhan kontainer. Barang lewat kontainer, pengusahanya lewat pesawat,”jelasnya, menggambarkan bagaimana pengusaha bisa datang dan pergi dengan efisien melalui Baubau.
Anas juga menegaskan bahwa tantangan yang ada dalam proses pengembangan Bandara Betoambari bukanlah masalah, melainkan bagian dari perubahan yang harus diselesaikan. “Pak Wali Kota sudah bilang, kita buka ke Jakarta, dan langkah-langkah menuju ke situ sudah mulai dilakukan,”ungkapnya penuh optimis.
Ia mengatakan, Baubau sebagai kota kebudayaan berusia lebih dari 400 tahun dan pusat kegiatan masyarakat, sudah selayaknya memiliki layanan transportasi yang representatif.
Karena itu Anas mengatakan, kolaborasi bandara dengan Pemkot Baubau adalah kunci transformasi ini. Pihaknya dari sisi memberi pelayanan prima pada sektor transportasi udara dan Pemkot Baubau sebagai penggerak utamanya. “Jadi kita sebagai masyarakat mendukung full pemerintah kota,”ujarnya.
Sebagai Kepala Bandara Betoambari Baubau, Anas sangat berterima kasih atas inisiatif Wali Kota yang telah mampu menghadirkan Airbus, sebuah pencapaian yang disebutnya “tidak sembarang”, karena membutuhkan pemimpin yang mampu mengkonkretkan konsep atau mengubah gagasan menjadi nyata.
#AyokeBaubau